Mencanting Tradisi di Atas Granit: Warisan Jawa dalam Sentuhan Modern

Dalam komitmennya untuk terus menghadirkan inovasi berkelas dunia yang berpijak pada kearifan lokal, Sun Power Ceramics kembali menghadirkan terobosan baru yang menggabungkan warisan budaya Nusantara dengan teknologi material modern. Pada ajang IndoBuildTech (IBT) 2025, yang akan berlangsung pada 2–6 Juli 2025 di ICE BSD, Hall 10 A-1, Sun Power Ceramics akan memperkenalkan koleksi eksklusif hasil kolaborasi dengan dua tokoh penting di bidang seni dan budaya, yaitu Dr. Cama Juli Rianingrum, S.Sn., M.Si. dan Dra. Atridia Wilastrina, M.Ds. Kedua tokoh ini merupakan dosen aktif di Universitas Trisakti, salah satu institusi pendidikan seni dan desain ternama di Indonesia.

Kolaborasi dengan kalangan akademisi ini memperkuat nilai intelektual dan historis dalam pengembangan produk keramik yang bukan hanya estetis, tetapi juga berakar pada penelitian dan pengabdian budaya. Kolaborasi ini menghasilkan karya batik istimewa yang diangkat dari iluminasi naskah Jawa kuno dan naskah wuku, dua sumber budaya yang sarat makna filosofis dan sejarah panjang. Melalui proses kreatif yang penuh pertimbangan artistik dan historis, motif-motif yang sebelumnya hanya hadir dalam bentuk teks dan ilustrasi kuno, kini dihidupkan kembali dan diterjemahkan dalam bentuk visual pada keramik granit berkualitas tinggi.

Motif batik hasil karya Dr. Cama Juli Rianingrum diangkat dari iluminasi naskah Jawa kuno, yang dikenal sebagai salah satu bentuk tertua dari ekspresi visual literasi Nusantara. Iluminasi ini umumnya ditemukan pada manuskrip-manuskrip berbahasa Jawa Kawi atau Sanskerta yang memuat ajaran, nilai moral, serta sistem penanggalan dan kosmologi lokal. Visualisasinya berupa pola-pola ornamental dan simbolik yang khas, sarat akan filosofi hidup, keselarasan alam, dan relasi manusia dengan semesta. Sementara itu, Dra. Atridia Wilastrina menghadirkan motif batik yang terinspirasi dari naskah Wuku Sinta dan Wuku Galungan. Wuku adalah sistem penanggalan tradisional Jawa yang terdiri dari 30 minggu, masing-masing dengan nama dan simbol tertentu. Wuku Sinta dan Galungan memiliki konotasi yang mendalam tentang waktu, kehidupan spiritual, dan siklus alam yang dijadikan dasar bagi motif visual yang dituangkan dalam desain batik kontemporer.

Melalui proses adaptasi dan pengolahan visual yang mendalam, kedua motif batik ini kemudian diolah oleh tim desain Sun Power Ceramics menggunakan teknologi digital printing tercanggih. Hasilnya adalah permukaan keramik granit yang bukan hanya cantik secara estetika, tapi juga mengandung nilai sejarah dan budaya tinggi. Penerapan motif batik dari naskah kuno ke permukaan keramik tidak hanya menjadi bukti kemampuan Sun Power Ceramics dalam menghadirkan teknologi canggih, tetapi juga memperlihatkan kesungguhan perusahaan dalam mengangkat nilai-nilai lokal ke dalam produk yang bisa diterima oleh pasar global. Setiap lembar keramik menjadi semacam kanvas yang merepresentasikan perpaduan antara fungsi material dan nilai estetika.

Koleksi ini menggunakan keramik granit dengan permukaan halus dan teknologi anti-gores, sehingga cocok digunakan untuk berbagai aplikasi interior, mulai dari lantai ruang tamu, area foyer, hingga dinding aksen dalam ruang tidur atau ruang meditasi. Selain itu, ukuran keramik yang ditampilkan dalam seri ini dirancang untuk menyesuaikan dengan tren arsitektur kontemporer yang menekankan pada pola besar, garis bersih, dan harmoni visual. Kolaborasi antara Sun Power Ceramics dan dua akademisi dari Universitas Trisakti ini tidak hanya menghasilkan produk keramik biasa. Lebih dari itu, proyek ini menjadi langkah nyata dalam pelestarian budaya melalui pendekatan desain yang inovatif. Motif yang dulunya hanya bisa dilihat di naskah-naskah museum atau ruang riset akademik, kini bisa hadir di rumah-rumah modern sebagai bagian dari identitas visual ruang hidup masyarakat.

Dalam konteks industri, hal ini memperkuat posisi Sun Power Ceramics sebagai pelopor keramik motif budaya Indonesia yang bukan hanya indah, tapi juga sarat akan nilai-nilai warisan bangsa. Hal ini juga menjadi bagian dari misi perusahaan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke pasar internasional melalui pendekatan desain yang kontemporer dan mudah diaplikasikan.Kehadiran koleksi batik berbasis naskah kuno ini akan menjadi salah satu sorotan utama dalam booth Sun Power Ceramics di IndoBuildTech 2025.

Dengan instalasi khusus yang dirancang untuk menampilkan narasi di balik motif, pengunjung akan mendapatkan pengalaman menyeluruh — mulai dari cerita budaya, proses desain, hingga aplikasi aktual di berbagai ruang arsitektur. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk melihat langsung bagaimana kekayaan tradisi bisa menyatu dengan kemewahan material modern. Kunjungi booth Sun Power Ceramics di Hall 10 A-1, ICE BSD pada 2–6 Juli 2025, dan rasakan sendiri keindahan batik dari naskah kuno yang dihidupkan kembali dalam bentuk keramik granit berkualitas tinggi. Temukan inspirasi baru untuk hunian, proyek desain, atau bahkan sekadar menyerap nilai budaya dari karya desain yang penuh makna.